Diposting pada 13 August 2024
Jatinangor, 27 Mei 2024 – Gedung Balairung Rudini di Kampus IPDN Jatinangor menjadi saksi semangat dan antusiasme para Praja Pratama Angkatan XXXIV yang mengikuti pembekalan magang I. Kegiatan pembekalan ini dihadiri oleh tim dari Bappeda Kabupaten Kudus yang memberikan materi tentang teknis verifikasi dan validasi data kemiskinan ekstrem dan stunting. Acara ini dimoderatori oleh Koordinator Program Khusus Magang I, Bpk. Aleknaek Martua, ME.
Sri Wahyuni, SE, MT, Kabid Pemsosbud Bappeda Kudus, memulai pembekalan dengan menjelaskan pentingnya data yang akurat dan valid untuk penanggulangan kemiskinan dan stunting. "Data yang tepat adalah kunci keberhasilan program penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu, verifikasi dan validasi data harus dilakukan dengan cermat," ujar beliau.
Para praja diperkenalkan dengan aplikasi simnangkis.kuduskab.go.id yang akan digunakan untuk verifikasi dan validasi data. "Setiap praja akan bertindak sebagai surveyor yang bertugas memverifikasi data-data rumah tangga miskin yang telah terdaftar di aplikasi ini," jelas Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni menjelaskan tahapan-tahapan dalam proses verifikasi dan validasi data. Para praja mendapatkan penjelasan tentang bagaimana melakukan verifikasi nama, NIK, alamat lengkap, tanggal lahir, pekerjaan, pendidikan, status perkawinan, dan kepemilikan aset. "Verifikasi ini mencakup berbagai aspek kehidupan rumah tangga, termasuk kondisi rumah, sumber penerangan, bahan bakar memasak, dan sumber air minum," tambahnya.
Setiap rumah tangga yang telah diverifikasi akan diberi tanda bukti verifikasi yang ditandatangani oleh surveyor, ketua RT, dan kepala keluarga. "Dokumen ini penting untuk memastikan bahwa data yang kami miliki benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan," ujar Sri Wahyuni.
Selain verifikasi data kemiskinan, pembekalan juga mencakup strategi penanggulangan stunting. "Stunting adalah masalah serius yang mempengaruhi masa depan anak-anak kita. Oleh karena itu, intervensi harus dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan berbagai pihak," jelas Sri Wahyuni.
Para praja diajak untuk memahami berbagai faktor penyebab stunting, baik yang langsung maupun tidak langsung. Mereka juga diberikan penjelasan tentang pentingnya pola asuh yang tepat, akses kesehatan, dan lingkungan yang bersih dan sehat. "Intervensi yang tepat akan membantu menurunkan angka stunting di Kabupaten Kudus," tambahnya.
Koordinator Program Khusus Magang I, Bpk. Aleknaek Martua, ME, yang menjadi moderator acara ini, menyampaikan harapan agar para praja dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan verifikasi dan validasi data. "Peran kalian sangat penting dalam memastikan bahwa program penanggulangan kemiskinan dan stunting berjalan dengan baik. Gunakan kesempatan ini untuk belajar dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat," ujarnya.
Para praja yang mengikuti pembekalan ini tampak antusias dan siap untuk menjalankan tugas mereka di lapangan. "Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif selama magang ini dan membantu pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan stunting," ujar salah satu praja dengan penuh semangat.
Dengan pembekalan ini, diharapkan para praja IPDN dapat menjalankan tugas magang mereka dengan baik, memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, dan mendapatkan pengalaman berharga dalam proses belajar mereka. Pembekalan ini juga menunjukkan komitmen IPDN dan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam mencetak kader-kader pamong praja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan pemerintahan di masa depan. (FPP)