Diposting pada 13 August 2024
Jatinangor, 27 Mei 2024 – Dalam sesi ke dua pembekalan magang I Praja Pratama Angkatan XXXIV mengusung tema "Profil Kabupaten Kudus dalam Aspek Pemerintahan, Demografi, dan Budaya." Pembekalan ini diberikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Drs. Revlisianto Subekti.
Dalam paparannya, Sekda Kudus memberikan gambaran menyeluruh mengenai Kabupaten Kudus, dimulai dari aspek pemerintahan. "Kabupaten Kudus terdiri dari 9 kecamatan, 123 desa, dan 9 kelurahan. Dengan luas wilayah total 44.744 hektar, Kabupaten Kudus memiliki posisi strategis yang berbatasan dengan Kabupaten Jepara, Grobogan, Pati, dan Demak," ujar Sekda Kudus. Beliau juga menjelaskan struktur administratif dan geografis kabupaten ini, yang penting untuk diketahui oleh para praja selama menjalani magang.
Aspek demografi menjadi sorotan berikutnya dalam paparan tersebut. Drs. Revlisianto Subekti menjelaskan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Kudus mencapai 873.431 jiwa, dengan komposisi hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan. "Tingkat pendidikan penduduk Kudus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, meskipun masih ada tantangan dalam hal pendidikan tinggi," tambahnya.
Dalam aspek budaya, Sekda Kudus menekankan kekayaan dan keunikan budaya Kabupaten Kudus yang menjadi daya tarik tersendiri. "Kudus dikenal dengan budaya gotong-royong dan kearifan lokal yang kuat. Ini adalah modal sosial yang sangat berharga dalam pembangunan daerah," jelasnya.
Sekda Kudus juga menyampaikan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui penanggulangan kemiskinan dan stunting. "Peningkatan IPM didorong oleh peningkatan pada tiga indikator utama: usia harapan hidup, harapan lama sekolah, dan rata-rata lama sekolah, serta pengeluaran per kapita," jelas beliau. Upaya ini mencakup berbagai program yang didukung oleh alokasi anggaran yang memadai untuk sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Dalam konteks kemiskinan, data menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Kabupaten Kudus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. "Kami terus berupaya mendukung penurunan kemiskinan di tingkat provinsi dan nasional dengan berbagai program intervensi spesifik dan sensitif," ungkap Sekda Kudus. Beliau juga menyoroti pentingnya verifikasi dan validasi data kemiskinan untuk memastikan program bantuan tepat sasaran.
Sekda Kudus juga membahas tentang lokasi-lokasi prioritas penanganan kemiskinan dan stunting di kabupaten ini. "Dengan adanya kerja sama lintas sektor dan pendekatan pentahelix yang terkoordinasi, kami yakin dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam penanganan kemiskinan dan stunting," tambahnya.
Para praja yang mengikuti pembekalan ini tampak antusias dan bersemangat. Mereka mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang profil Kabupaten Kudus, yang akan menjadi bekal penting selama menjalani magang di lapangan. "Paparan ini sangat informatif dan membantu kami memahami konteks daerah tempat kami akan magang. Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif selama magang nanti," ujar salah satu praja dengan penuh semangat.
Dengan pembekalan ini, diharapkan para praja IPDN dapat menjalankan tugas magang mereka dengan baik, memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, dan mendapatkan pengalaman berharga dalam proses belajar mereka. Pembekalan ini juga menunjukkan komitmen IPDN dan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam mencetak kader-kader pamong praja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan pemerintahan di masa depan. (FPP)